Penulis Blora Terbitkan Buku ‘Ketut Sanjaya, Jejak Kesenian Si Anak Dangdut’

Advertisement

JATIM MEMANGGIL – Jurnalis sekaligus penulis asal Blora, yaitu Ahmad Adirin kembali menerbitkan buku.

Setelah sukses dengan dua buku ‘Mengawal Program Bantuan Pangan di Blora’ (2021)dan’Ngaji Bareng Abah Yai Muharror Ali’ (2023), kini dirinya meluncurkan buku ketiga berjudul ‘Ketut Sanjaya, Jejak Kesenian Si Anak Dangdut’.

Pria yang kerap dipanggil Adirin itu mengaku bahwa buku buku setebal 108 halaman ini berisi 17 tulisan ini disusun pada tahun 2022 lalu.

“Mulai digarapnya akhir tahun 2022 lalu, selesainya awal tahun 2023. Dan baru bisa diterbitkan akhir tahun ini,” ujarnya kepada wartawan, ditulis Senin (11/12/2023).

Adirin menjelaskan, penyusunan buku Jejak Ketut Sanjaya yang digarap hampir satu tahun baru bisa diterbitkan ini melibatkan peran serta sejumlah pihak.

Yaitu Ahmad Adirin melibatkan Ahmad Apriyono selaku Editor, Rasyid Hidayat selaku Tata Letak, dan Aisyah Bella Indriani selaku Perancang Sampul.

Ia mengaku, bahwa dari pihaknya sebagai salah satu tim penyusun tidak mengadakan kegiatan launching buku tersebut.

“Dari saya secara pribadi tidak ada launching seperti penerbitan buku sebelumnya. Kalau dari Mak e Ketut Sanjaya selaku narasumber primer buku kurang tahu ya, bisa tanya sendiri ke beliaunya,” ucapnya.

Dijelaskan, bahwa sekilas buku yang diterbitkan ini berisi pengalaman dari Ketut Sanjaya yang bisa jadi edukasi khususnya untuk kalangan perempuan.

“Buku ketiga ini mengulas jejak kesenian Mak e Ketut Sanjaya selaku tokoh seniman dangdut. Dari mulai kecil hingga sekarang menjadi anggota dewan berturut-turut hingga yang ke tiga kalinya,” jelas Ahmad Adirin.

Diketahui, buku dengan empat bagian ini diawali bahasan Kata Pengantar dari Siti Rochmah Yuni Astuti atau yang lebih akrab disapa Ketut Sanjaya, dan Kata Pengantar dari Bupati Blora H Arief Rohman.

Pada bagian satu, pembaca akan disuguhi kisah awal dari narasumber primer buku ini, yaitu Ketut Sanjaya. Dari Sejarah Singkat Dangdut, Dangdut Dan Politik, Masa Kecil, Munculnya Nama Ketut Sanjaya, Membongkar Stereotip Perempuan.

Pada bagian dua, ditampilkan berbagai perjuangan Ketut Sanjaya ketika dirinya berusaha mematahkan stereotip perempuan di daerahnya. Hal itu ditampilkan dalam tulisan Saatnya Politisi Perempuan Bicara, Ayo Perempuan Ambil Peran Sekarang, Affirmative Action Kau Perempuan, Tolak Politik Uang, Jangan Alergi Politik, Tantangan di Masa Depan.

Kemudian pada bab tiga, disajikan pencapaian Ketut Sanjaya yang menang dalam kontestasi politik, bahkan tiga periode berturut-turut. Kisah itu tertulis pada tulisan Pemilu di Blora.

Bagian empat berisi tentang refleksi peran kaum perempuan dalam dunia politik. Hal tersebut dituangkan dalam tulisan Penutup.

Di akhir buku, termuat kesan Ketut Sanjaya dari kacamata orang lain, diantaranya dari tokoh ketua sedulur seniman Blora, pemain seruling profesional, hingga beberapa finalis kontes dangdut televisi. Kesan-kesan tersebut termaktub pada tulisan Kata Mereka.

Diketahui, setelah selesai menelurkan buku ketiganya ini, kabarnya Adirin juga sedang memproses penyusunan buku lainnya lagi.

“Ya, ini bukunya Gus Arief (sapaan Bupati Blora) sedang dalam proses pengerjaan. Juga tentang lainnya. Ditunggu saja, insyaallah tahun depan terbit,” katanya memungkasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *