JATIM MEMANGGIL – Citra Wahyu Prastitiana (29) sangat bersyukur karena biaya pengobatan sang ayah dijamin penuh oleh layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penyakit tukak lambung yang diderita ayahnya mengakibatkan perlu penanganan khusus dari medis.
Menurut Citra, sang ayah ditangani dengan baik oleh faskes tingkat pertama dan lanjutan. Oleh petugas rumah sakit, Citra hanya diminta menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat pengurusan administrasi rawat inap ayahnya.
“Dua kali ayah keluar masuk rumah sakit untuk menjalani rawat inap selama 14 hari. Gangguan pencernaan di lambungnya dalam lima bulan terakhir katanya sakit sekali. Persyaratan untuk rawat inap sudah saya siapkan semuanya termasuk Kartu Indonesia Sehat (KIS), KTP dan Kartu Keluarga (KK), karena takut jika persayaratan tidak lengkap akan ditolak. Ternyata tidak rumit layanan JKN saat ini dan sangat memudahkan pesertanya,” terang Citra, ditulis Senin (24/06/2024).
Staf Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Tuban ini pun sempat cemas karena kondisi ayahnya yang drop. Dalam penanganannya, dokter memberikan tindakan yang lebih intensif. Citra dan keluara menaruh harapan penuh akan kesembuhan ayahnya.
“Penyakit tukak lambung ayah disebabkan karena pola makan yang tidak teratur, pola kerja yang berlebihan dan olah raga yang terlalu keras. Hingga pada akhirnya saat melakukan olah raga tenis pernah jatuh dan cedera sehingga mengakibatkan syaraf terjepit. Obat-obatan yang dikonsumsi pun semakin sering dan menyebabkan lambungnya menjadi sensitif sehingga terjadi hipertensi,” ujar Citra.
Citra tidak memungkiri jika semua biaya pengobatan dijamin penuh olah layanan JKN.
Dirinya pun lalu berhitung andaikan ayahnya belum menjadi peserta JKN maka biaya yang dikeluarkan tidak mungkin bisa diprediksi jumlahnya. Bahkan bisa di luar perkiraan.
“Tanpa layanan JKN, tentu biaya pengobatan ini butuh finansial ekstra. Bersyukur sekali saya, dokter dan perawat yang merawat ayah saya tidak membedakannya dengan pasien lainnya. Semuanya setara dan obat yang disediakan untuk ayah selalu tersedia. Namun akhirnya ayah harus melalui tindakan endoskopi dan kolonoskopi, karena semakin lama penyakit tukak lambung ayah agak memasuki fase kronis,” ucap Citra.
Dengan Ikhlas dan sabar, sang ayah menjalani proses kesembuhannya. Namun Tuhan berkehendak lain dengan memanggil ayah Citra.
Tepat di usia ke 69 tahun, akhirnya Citra harus kehilangan ayahnya. Momen tersebut menjadi duka yang mendalam bagi seluruh keluarganya.
“Kondisi ayah sempat mengalami drop sehingga tim medis pun dengan cepat memberikan penanganan. Namun takdir berkehendak lain dan kami sekeluarga Ikhlas menerima cobaan ini. Pada BPJS Kesehatan yang sudah sangat membantu selama ayah berobat, kami mengucapkan terima kasih banyak. Terhadap layanan JKN yang sudah baik ini semoga pelayanannya semakin baik,” ungkap Citra.
Selanjutnya Citra pun menyampaikan kepesertaan non aktif ayahnya pada BPJS Kesehatan. Dirinya pun merasa sangat terbantu dengan sejumlah petugas BPJS Kesehatan yang melayani dengan ramah.
Citra pun berharap semoga keberlangsungan layanan JKN dapat merata sampai ke pelosok. Dirinya pun kerap mengingatkan tetangganya jika belum terdaftar menjadi peserta JKN.
“Sekali lagi, layanaan JKN ini cukup mudah dan tidak berbelit. Setelah kepesertaan ayah dinonaktifkan, tak lupa saya juga mengunduh Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini dapat diakses di manapun kita berada seperti untuk mendapatkan informasi kepesertaan JKN. Jadi kita tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor BPJS Kesehatan dan mungkin antre. Kadang ada tetangga yang sudah tua dan saya tanya katanya belum mempunyai KIS. Lalu saya sarankan untuk ke BPJS Kesehatan saja agar dibantu pendaftaran,” ujarnya.
Saya yakinkan pada mereka jika layanan JKN ini besar sekali manfaatnya. Petugas yang membantu mendaftarkan pun juga ramah-ramah. Saya yakin layanan JKN semakin dikenal masyarakat luas bahkan mendunia,” imbuh Citra.